A Ferris Wheel

December 30, 2018


2018 was not easy. 
I was like living in a Ferris Wheel...

2018 adalah tahun yang cukup tough buat saya secara pribadi karena banyak hal yang berubah dalam hidup saya, bahkan sampai hari ini ketika saya menulis blog. Hal-hal yang saya harapkan di Tahun 2017, malah terjadi kebalikannya, Subhanallah. Saya yang anaknya kadang mudah emosional (read: baper), bolak - balik bertanya "What's wrong with me?". Alhasil, dengan pikiran seperti itu, beberapa kali sempat tidak produktif ketika bekerja di kantor.

Saya pun banyak merenung dan berpikir terhadap apa - apa yang terjadi dengan saya. Kurang lebih saya banyak merasa dikecewakan oleh keadaan karena terlau tingginya saya berekpektasi khususnya kepada orang lain. Saya selalu merasa, saya pasti bisa, saya pasti bisa gapai seluruh target yang saya cita - citakan. Tapi saya lupa bahwa banyak sekali faktor eksternal pada orang lain yang tidak bisa semena -mena saya kontrol. Jadinya... ya sudah pasti kejadianya jadi seperti ini: berharap - senang - tidak terjadi - bingung - cari letak isu yang harus diperbaiki - sedih - pasrah - capek sendiri (kembali lagi ke awal). Kejadian tersebut yang akhirnya menguras tenaga, emosi dan pikiran untuk bisa mengerjakan hal yang lebih produktif.

Kata - kata expectation kills yourself tuh bener - bener terjadi pada diri saya sendiri sih. Wow. Speechless juga.

Alhamdulillah, walaupun keadaan yang turun naik, saya selalu ngerasa diberikan kekuatan sama Allah yang sebelumnya saya ga sangka saya bisa. Seakan Allah mau bilang "Sya, tuhkan sakit lagi karena berharap sama manusia" Hehehe. Keluarga yang selalu memberikan nasihat dan masukan sehingga saya ga sampai hilang arah. Saya juga ga nyangka ada beberapa orang baru dalam hidup saya, yang membawa warna dan kekuatan untuk saya.

Mungkin Tahun 2018 adalah perlajaran supaya di Tahun berikutnya saya bisa menjadi pribadi yang lebih sabar, kuat dan dewasa. Insyaa Allah. Doakan.


xoxo,


Risya Amarilia

You Might Also Like

0 comments

Contact Form